Digital me...
Ini adalah sepenggal kisah dari saya yang
menceritakan kehidupan saya, keluarga dan orang tersayang, orang orang yang
telah membuat kehidupan saya menjadi amazing and wonderful. Pasca menikah
dengan suami saya pada 14 Februari 2014 kami menjalani kehidupan kami di rumah
kontrakan dekat mertua saya. Di kompleks perumahan dosen Unmer Malang. Kami
memulai pernikahan kami dan membangun cakram finansial kami dengan memulai
bisnis minuman Cokelat. Cokelat Syarie
namanya, saat itu gerai minuman cokelat syarie dapat ditemui di area kampus UB,
2 gerai franchisee di Sidoarjo dan 1 gerai di depan kantor kami. Kami banyak
mengikuti berbagai event-event yang ada di kota Malang dan Surabaya. Dengan
memiliki seorang pegawai kami optimis dapat membangun bisnis ini dengan baik
dan maju.
Namun, semuanya berubah seketika
karena pegawai kami tersebut tidak menganggap kami sebagai owner dan kurang
menghargai kami sebagai pihak yang menggaji dia. Pegawai tersebut telah
menorehkan kesan yang kurang baik saat itu, sehingga membuat kami terkesan
seperti dikhianati dan dikelabuhi. Banyak hal kekurangan dari pegawai kami saat
itu meskipun kami telah berusaha mengayomi dia yang tadinya belum memiliki
pekerjaan sampai dengan memiliki pekerjaan. Dari yang belum memiliki
penghasilan sampai dengan memiliki penghasilan. Namun, itu semua tak seperti
yang kami harapkan pada awalnya, pegawai kami telah membuat kami sangat kecewa.
Dengan pengalaman memiliki pegawai yang kurang baik dan sering mendapati bahwa
omzet kami semakin turun di setiap gerai. Kami memutuskan untuk gencar promosi
melalui media sosial, yakni Facebook, Twitter, Instagram TumbLr dll. Namun,
sayangnya di saaat yang bersamaan beberapa gerai memutuskan untuk berhenti dari
kontrak kerja Franchise yang telah disepakati. Ini menjadi pukulan berat bagi
kami berdua dan kami menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang berharga.
Akhirnya
kami kelimpungan di tengah perekonomian kami yang semakin menurun dan sedang
sangat membutuhkan suntikan dana yang cukup besar karena berbagai kebutuhan
yang mendesak. Namun, hanyalah hamba Alloh SWT yang bersabar dan selalu
bersyukur dengan apa yang diterima, kami selalu mendapat rezeki walau hanya
sekedar untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung sedikit demi sedikit untuk
membiayai proses persalinan putra kami yang pertama. Pada bulan Maret lahirlah
putra kami yang berbobot hamper 4 kg, membuat kami tercengang, sedangkan proses
persalinannya melalui drip dan normal namun menghabiskan dana tidak sedikit.
Kami hanya bersyukur atas apa yang telah kami dapatkan untuk itu semua. Alloh
SWT mboten sare.
Namun,
setelah putra kami lahir, banyak sekali cobaan untuk kami. Walau kami tidak
menganggap itu sebagai cobaan dan kami yakin bahwa Alloh SWT tidak akan
memberikan cobaan diluar kemampuan batas manusia. Kebutuhan kami semakin banyak
mengiringi putra kami yang bertambah besar. Suami saya berusaha memutar otaknya
dan masih berharap bahwa bisnis cokelat kami tetap berdiri tanpa oleng. Namun,
kesabarannya dengan omzet kami yang kian surut di beberapa event akhirnya dia kembali
membuka akun di beberapa kontes desain logo yang sempat dia ikuti namun tak
membuahkan hasil. Kontes tersebut sangat susah didijalani dan sangat sulit
untuk dia melakukan spekulasi. Kemudian dia mencoba membuka akun di situs
fiverr.com, freelancer.com, 99design, crowdspring.com. Mengingat dia pernah
mengambil studi Diploma untuk jurusan Informatika di Unmer Malang, saat sedang
mengambil program Sarjana. Dia telah mempunyai bekal yang cukup dari studinya
kala itu untuk memulai karyanya dengan mendesain dan menggambar melalui program
dukungan seperti Corel draw X7, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dll.
Alloh
SWT telah memberi jalan untuk kami melalui cara ini dan seakan akan menyuruh
kami membuka jalan rezeki melalui jalan ini pula. Diantara semua situs yang ada
dia mendapat order senilai USD 15 untuk yang pertama kalinya di situs
fiverr.com. Betapa senangnya dia saat itu. Kemudian setelah itu dia mulai
kebanjiran order, terhitung sejak bulan Juli 2015 hingga saat ini Maret 2016
sudah banyak pundi-pundi dollar dia raih. Saat ini kami sedang menabung untuk
membangun salah satu cita-cita kami, yakni memiliki rumah dan mobil idaman.
Saya sangat bersyukur atas apa yang telah Alloh SWT berikan kepada kami. Walau
kami tidak seperti pengantin baru yang lain, yang sudah menempati rumah
sendiri, memiliki mobil dan peralatan rumah tangga yang mahal, namun suatu saat
kami berdua akan bangga bahwa kami meraih semua itu atas hasil dan kerja keras
sendiri.
Bersabar
dan terus Ikhtiar tiada henti, terus meminta kepada Sang Maha Kuasa dan yang
Maha Memiliki Kehidupan ini. InsyaAlloh kami yakin dan optimis impian kami akan
segera tercapai. Tak lupa juga dukungan dari para orang tua yang senantiasa
tiada henti mengucap doa untuk putra-putrinya ini agar kami harmonis, dapat
tercipta suasana sakinah, mawaddah, wa rohmah di rumah kami. Amin amin ya
robbal alamin..
Inilah
kisah kami yang dirangkum dalam sebuah penggalan kisah digital, semoga bisa
memotivasi, dapat diambil hikmah yang baik dari perjalanan kisah kami ini.
The digital me, the happy me…
0 komentar:
Posting Komentar