Senin, 28 Maret 2016

the Digital Me

Digital me...
              Ini adalah sepenggal kisah dari saya yang menceritakan kehidupan saya, keluarga dan orang tersayang, orang orang yang telah membuat kehidupan saya menjadi amazing and wonderful. Pasca menikah dengan suami saya pada 14 Februari 2014 kami menjalani kehidupan kami di rumah kontrakan dekat mertua saya. Di kompleks perumahan dosen Unmer Malang. Kami memulai pernikahan kami dan membangun cakram finansial kami dengan memulai bisnis minuman Cokelat.  Cokelat Syarie namanya, saat itu gerai minuman cokelat syarie dapat ditemui di area kampus UB, 2 gerai franchisee di Sidoarjo dan 1 gerai di depan kantor kami. Kami banyak mengikuti berbagai event-event yang ada di kota Malang dan Surabaya. Dengan memiliki seorang pegawai kami optimis dapat membangun bisnis ini dengan baik dan maju.


Namun, semuanya berubah seketika karena pegawai kami tersebut tidak menganggap kami sebagai owner dan kurang menghargai kami sebagai pihak yang menggaji dia. Pegawai tersebut telah menorehkan kesan yang kurang baik saat itu, sehingga membuat kami terkesan seperti dikhianati dan dikelabuhi. Banyak hal kekurangan dari pegawai kami saat itu meskipun kami telah berusaha mengayomi dia yang tadinya belum memiliki pekerjaan sampai dengan memiliki pekerjaan. Dari yang belum memiliki penghasilan sampai dengan memiliki penghasilan. Namun, itu semua tak seperti yang kami harapkan pada awalnya, pegawai kami telah membuat kami sangat kecewa. Dengan pengalaman memiliki pegawai yang kurang baik dan sering mendapati bahwa omzet kami semakin turun di setiap gerai. Kami memutuskan untuk gencar promosi melalui media sosial, yakni Facebook, Twitter, Instagram TumbLr dll. Namun, sayangnya di saaat yang bersamaan beberapa gerai memutuskan untuk berhenti dari kontrak kerja Franchise yang telah disepakati. Ini menjadi pukulan berat bagi kami berdua dan kami menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang berharga.
                Akhirnya kami kelimpungan di tengah perekonomian kami yang semakin menurun dan sedang sangat membutuhkan suntikan dana yang cukup besar karena berbagai kebutuhan yang mendesak. Namun, hanyalah hamba Alloh SWT yang bersabar dan selalu bersyukur dengan apa yang diterima, kami selalu mendapat rezeki walau hanya sekedar untuk kebutuhan sehari-hari dan menabung sedikit demi sedikit untuk membiayai proses persalinan putra kami yang pertama. Pada bulan Maret lahirlah putra kami yang berbobot hamper 4 kg, membuat kami tercengang, sedangkan proses persalinannya melalui drip dan normal namun menghabiskan dana tidak sedikit. Kami hanya bersyukur atas apa yang telah kami dapatkan untuk itu semua. Alloh SWT mboten sare.
                Namun, setelah putra kami lahir, banyak sekali cobaan untuk kami. Walau kami tidak menganggap itu sebagai cobaan dan kami yakin bahwa Alloh SWT tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan batas manusia. Kebutuhan kami semakin banyak mengiringi putra kami yang bertambah besar. Suami saya berusaha memutar otaknya dan masih berharap bahwa bisnis cokelat kami tetap berdiri tanpa oleng. Namun, kesabarannya dengan omzet kami yang kian surut di beberapa event akhirnya dia kembali membuka akun di beberapa kontes desain logo yang sempat dia ikuti namun tak membuahkan hasil. Kontes tersebut sangat susah didijalani dan sangat sulit untuk dia melakukan spekulasi. Kemudian dia mencoba membuka akun di situs fiverr.com, freelancer.com, 99design, crowdspring.com. Mengingat dia pernah mengambil studi Diploma untuk jurusan Informatika di Unmer Malang, saat sedang mengambil program Sarjana. Dia telah mempunyai bekal yang cukup dari studinya kala itu untuk memulai karyanya dengan mendesain dan menggambar melalui program dukungan seperti Corel draw X7, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dll.
                Alloh SWT telah memberi jalan untuk kami melalui cara ini dan seakan akan menyuruh kami membuka jalan rezeki melalui jalan ini pula. Diantara semua situs yang ada dia mendapat order senilai USD 15 untuk yang pertama kalinya di situs fiverr.com. Betapa senangnya dia saat itu. Kemudian setelah itu dia mulai kebanjiran order, terhitung sejak bulan Juli 2015 hingga saat ini Maret 2016 sudah banyak pundi-pundi dollar dia raih. Saat ini kami sedang menabung untuk membangun salah satu cita-cita kami, yakni memiliki rumah dan mobil idaman. Saya sangat bersyukur atas apa yang telah Alloh SWT berikan kepada kami. Walau kami tidak seperti pengantin baru yang lain, yang sudah menempati rumah sendiri, memiliki mobil dan peralatan rumah tangga yang mahal, namun suatu saat kami berdua akan bangga bahwa kami meraih semua itu atas hasil dan kerja keras sendiri. 
                Bersabar dan terus Ikhtiar tiada henti, terus meminta kepada Sang Maha Kuasa dan yang Maha Memiliki Kehidupan ini. InsyaAlloh kami yakin dan optimis impian kami akan segera tercapai. Tak lupa juga dukungan dari para orang tua yang senantiasa tiada henti mengucap doa untuk putra-putrinya ini agar kami harmonis, dapat tercipta suasana sakinah, mawaddah, wa rohmah di rumah kami. Amin amin ya robbal alamin..
                Inilah kisah kami yang dirangkum dalam sebuah penggalan kisah digital, semoga bisa memotivasi, dapat diambil hikmah yang baik dari perjalanan kisah kami ini.
The digital me, the happy me…

0 komentar:

Posting Komentar

 
The Digital Me Blogger Template by Ipietoon Blogger Template